Wednesday, November 13, 2013

Contoh tugas plh mengenai Pencemaran Lingkungan Buatan (PLH)

TUGAS PLH
MENGENAI
“Pencemaran lingkungan Buatan”


KELOMPOK  :      1. CINTHIA GLORIA MARGITA RINTUH
2. FEBRINA TIARA PUTRI
3. SRI TUAHNI
4. SYARIPAH
5. TESALONIKA A.BANUANG



1.  Kerusakan Akibat Kegiatan Manusia/ Lingkungan Buatan
                Kerusakan yang timbul di pesisir dan laut lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia dan lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia. Alam tidak pernah ‘mencelakakan’ dirinya sendiri, kerusakan alami yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh bencana itupun terkadang terdapat peran manusia di dalamnya.Kerusakan yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut dibedakan menjadi 6 kategori, yaitu:
·         Pencemaran
                Pencemaran merupakan salah satu peran dari manusia yang membuang sisa-sisa/ residu hasil operasional pabrik dan industri tanpa melalui suatu sistem dan mekanisme yang ada sehingga membuat residu tersebut tidak dapat terurai dengan sempurna dan merusak ekosistem yang terdapat di pesisir dan laut.
·         Degradasi fisik habitat
Pencemaran yang terjadi secara perlahan-lahan akan menyebabkan suatu degradasi fisik habitat sehingga habitat yang ada akan mengalami evolusi secara perlahan.
·         Eksploitasi sumber daya secara berlebih
                Kategori ini merupakan salah satu kerusakan alam yang paling sering terjadi disebabkan oleh manusia yang tidak pernah merasakan kepuasan dalam mendapatkan hasil tangkapan sumber daya alam yang terdapat di pesisir dan laut. Fenomena tersebut dapat disamakan dengan habisnya hutan-hutan tropis akibat penebangan yang berlebihan tanpa disertai dengan konsep pelestarian alam yang jelas. Hal lainnya yang menonjol yaitu penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan kaidah eksploitasi sumber daya perikanan dan kelautan seperti penggunaan bom ikan dan potas sehingga kelanjutan sumber daya laut menjadi terganggu.
·         Abrasi pantai
                Abrasi pantai disebabkan oleh alam (arus ombak yang besar dan berlangsung terus menerus hingga menyebabkan garis pantai menjadi terkikis dan lebih pendek) atau disebabkan oleh ulah manusia yang membuat lingkungan binaan di sekitar pantai tanpa memiliki konsep perencanaan yang jelas.
·         Konversi kawasan lindung
                Kerusakan alam lainnya yang kerap terjadi yaitu konversi kawasan lindung. Kawasan lindung adalah suatu kawasan yang memang diperuntukkan untuk menunjang kawasan di sekitarnya agar fungsi aslinya dapat terus terjaga. Jika terjadi perubahan atau kerusakan pada kawasan lindung maka kawasan sekitarnya juga turut merasakan kerusakan yang sama.
·         Bencana alam
                Bencana alam adalah salah satu bentuk kerusakan alam yang tidak dapat diatur oleh manusia, tetapi yang perlu ditekankan adalah manusia juga dapat berperan di dalamnya. Banjir merupakan salah satu contoh nyata bahwa peran mausia dalam mengelola saluran serta menjaga kelestarian hutan adalah faktor utama penyebab terjadinya banjir. Jika dilihat dari sumber atau penyebabnya, kerusakan lingkungan pesisir dan laut dapat berasal dari luar atau di dalam sistem wilayah pesisir dan laut. Pencemaran dapat berasal dari limbah yang dibuang oleh kegiatan pembangunan yang berasal dari hulu, pesisir, atau laut, seperti limbah domestik dari permukiman, limbah areal tambak, atau buangan kapal. Sebagian besar (sekitar 80%) bahan pencemar pepsisir dan laut berasal dari daratan (land based activities). Di samping itu, kerusakan lingkungan pesisir dan laut juga dapat diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berlebih, seperti over fishing.
Sumber pencemaran selain pencemaran itu sendiri juga dibagi menjadi beberapa kategori antara lain sebagai berikut:
·         Industri
                Di beberapa negara industri merupakan salah satu sumber pencemar terbesar mengingat residu yang dihasilkan dari proses operasional barang berjumlah sangat besar dan sangat merusak ekosistem perikanan dan kelautan yang terdapat di pesisir dan laut. Keruysakan yang terjadi jika tidak ditangani sejak dini akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan dapat menimbulkkan hilangnya spesies tertentu yang terdapat di laut.
·         Limbah cair (sewage)
                Limbah cair selain yang dihasilkan di industri juga banyak dihasilkan melalui limbah rumah tangga hasil cucian maupun limbah lainnya yang sulit untuk terurai jika dibiarkan begitu saja jika dialirkan menuju laut.
·         Limbah cair perkotaan (urban stormwater)
                Limbah cair perkotaan merupakan akumulasi limbah yang dihasilkan di seluruh perkotaan merupakan sisa aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan.
·         Pertambangan
                Pencemaran yang ditimbulkan akibat pertambangan disebabkan oleh peralatan dan bahan-bahan kimia yang dihasilkan darei kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi pertambangan.
·         Pelayaran (shipping)
                Pencemaran dapat terjadi jika dari pelayaran yang dilakukan membuang sisa-sisa kegiatan operasionalnya langsung menuju ke laut tanpa diolah terlebih dahulu. Pencemaran oleh pelayaran juga dapat terjadi jika terjadi kebocoran maupun terjadi tabrakan sehingga isi dari kapal terbuang langsung di laut.
·         Pertanian
                Sisa insektisida maupun pestisida merupakan beberapa unsur yang juga berbahaya jika langsung bercampur di laut oleh karena itu pengelolaan unsur-unsur berbahaya pertanian harus diperhatikan agar tidak mencemari laut.
·         Perikanan budidaya
                Perikanan budidaya juga dapat merusak ekosistem laut jika pengelolaannya tidak ‘bersahabat’ dengan alam.
Sedangkan unsur pencemaran itu sendiri biasanya terdiri dari:
·         Sedimen
·         Unsur hara (nutrients)
·         Logam beracun
·         Pestisida
·         Organisme eksotik
·         Organisme patogen
·         Sampah (litter)
·         Oxygen depleting substances

2. Pencemaran Lingkungan

A. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

a.       Pencemaran Air
                Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

b.      Pencemaran Tanah
                Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah. Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
c.       Pencemaran Udara

                Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
                Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
                Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
d.      Pencemaran Suara (Kebisingan)
                Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel (db). Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.
B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
                Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.

Sumber : Grafindo media pratama

No comments:

Post a Comment