TUGAS PLH
MENGENAI
“Pencemaran lingkungan Buatan”
KELOMPOK : 1. CINTHIA GLORIA MARGITA RINTUH
2. FEBRINA TIARA PUTRI
3. SRI TUAHNI
4. SYARIPAH
5. TESALONIKA A.BANUANG
1. Kerusakan Akibat Kegiatan Manusia/ Lingkungan Buatan
Kerusakan
yang timbul di pesisir dan laut lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia dan
lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia. Alam tidak pernah ‘mencelakakan’
dirinya sendiri, kerusakan alami yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh
bencana itupun terkadang terdapat peran manusia di dalamnya.Kerusakan yang
terjadi di lingkungan pesisir dan laut dibedakan menjadi 6 kategori, yaitu:
·
Pencemaran
Pencemaran
merupakan salah satu peran dari manusia yang membuang sisa-sisa/ residu hasil
operasional pabrik dan industri tanpa melalui suatu sistem dan mekanisme yang
ada sehingga membuat residu tersebut tidak dapat terurai dengan sempurna dan
merusak ekosistem yang terdapat di pesisir dan laut.
·
Degradasi
fisik habitat
Pencemaran yang terjadi secara perlahan-lahan akan
menyebabkan suatu degradasi fisik habitat sehingga habitat yang ada akan
mengalami evolusi secara perlahan.
·
Eksploitasi
sumber daya secara berlebih
Kategori
ini merupakan salah satu kerusakan alam yang paling sering terjadi disebabkan
oleh manusia yang tidak pernah merasakan kepuasan dalam mendapatkan hasil
tangkapan sumber daya alam yang terdapat di pesisir dan laut. Fenomena tersebut
dapat disamakan dengan habisnya hutan-hutan tropis akibat penebangan yang
berlebihan tanpa disertai dengan konsep pelestarian alam yang jelas. Hal
lainnya yang menonjol yaitu penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan
kaidah eksploitasi sumber daya perikanan dan kelautan seperti penggunaan bom
ikan dan potas sehingga kelanjutan sumber daya laut menjadi terganggu.
·
Abrasi
pantai
Abrasi
pantai disebabkan oleh alam (arus ombak yang besar dan berlangsung terus
menerus hingga menyebabkan garis pantai menjadi terkikis dan lebih pendek) atau
disebabkan oleh ulah manusia yang membuat lingkungan binaan di sekitar pantai
tanpa memiliki konsep perencanaan yang jelas.
·
Konversi
kawasan lindung
Kerusakan
alam lainnya yang kerap terjadi yaitu konversi kawasan lindung. Kawasan lindung
adalah suatu kawasan yang memang diperuntukkan untuk menunjang kawasan di
sekitarnya agar fungsi aslinya dapat terus terjaga. Jika terjadi perubahan atau
kerusakan pada kawasan lindung maka kawasan sekitarnya juga turut merasakan
kerusakan yang sama.
·
Bencana
alam
Bencana
alam adalah salah satu bentuk kerusakan alam yang tidak dapat diatur oleh
manusia, tetapi yang perlu ditekankan adalah manusia juga dapat berperan di
dalamnya. Banjir merupakan salah satu contoh nyata bahwa peran mausia dalam
mengelola saluran serta menjaga kelestarian hutan adalah faktor utama penyebab
terjadinya banjir. Jika dilihat dari sumber atau penyebabnya, kerusakan
lingkungan pesisir dan laut dapat berasal dari luar atau di dalam sistem
wilayah pesisir dan laut. Pencemaran dapat berasal dari limbah yang dibuang
oleh kegiatan pembangunan yang berasal dari hulu, pesisir, atau laut, seperti
limbah domestik dari permukiman, limbah areal tambak, atau buangan kapal. Sebagian
besar (sekitar 80%) bahan pencemar pepsisir dan laut berasal dari daratan (land
based activities). Di samping itu, kerusakan lingkungan pesisir dan laut juga
dapat diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berlebih,
seperti over fishing.
Sumber pencemaran selain
pencemaran itu sendiri juga dibagi menjadi beberapa kategori antara lain
sebagai berikut:
·
Industri
Di
beberapa negara industri merupakan salah satu sumber pencemar terbesar
mengingat residu yang dihasilkan dari proses operasional barang berjumlah
sangat besar dan sangat merusak ekosistem perikanan dan kelautan yang terdapat
di pesisir dan laut. Keruysakan yang terjadi jika tidak ditangani sejak dini akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan dapat menimbulkkan hilangnya
spesies tertentu yang terdapat di laut.
·
Limbah
cair (sewage)
Limbah
cair selain yang dihasilkan di industri juga banyak dihasilkan melalui limbah
rumah tangga hasil cucian maupun limbah lainnya yang sulit untuk terurai jika
dibiarkan begitu saja jika dialirkan menuju laut.
·
Limbah
cair perkotaan (urban stormwater)
Limbah
cair perkotaan merupakan akumulasi limbah yang dihasilkan di seluruh perkotaan
merupakan sisa aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan.
·
Pertambangan
Pencemaran
yang ditimbulkan akibat pertambangan disebabkan oleh peralatan dan bahan-bahan
kimia yang dihasilkan darei kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi
pertambangan.
·
Pelayaran
(shipping)
Pencemaran
dapat terjadi jika dari pelayaran yang dilakukan membuang sisa-sisa kegiatan
operasionalnya langsung menuju ke laut tanpa diolah terlebih dahulu. Pencemaran
oleh pelayaran juga dapat terjadi jika terjadi kebocoran maupun terjadi
tabrakan sehingga isi dari kapal terbuang langsung di laut.
·
Pertanian
Sisa
insektisida maupun pestisida merupakan beberapa unsur yang juga berbahaya jika
langsung bercampur di laut oleh karena itu pengelolaan unsur-unsur berbahaya
pertanian harus diperhatikan agar tidak mencemari laut.
·
Perikanan
budidaya
Perikanan
budidaya juga dapat merusak ekosistem laut jika pengelolaannya tidak
‘bersahabat’ dengan alam.
Sedangkan unsur pencemaran itu sendiri biasanya terdiri
dari:
·
Sedimen
·
Unsur hara (nutrients)
·
Logam beracun
·
Pestisida
·
Organisme eksotik
·
Organisme patogen
·
Sampah (litter)
·
Oxygen depleting substances
2. Pencemaran Lingkungan
A. Macam – macam
Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara
garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air,
tanah, dan udara.
a. Pencemaran Air
Di
dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain
untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak
diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Tindakan
manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah
menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya,
pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang
ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan,
kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak
terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan
seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi
permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar
perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat
berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi
berkurang. Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman
juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di
dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi
aliran DDT.
b. Pencemaran Tanah
Tanah
merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya
termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air
yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya
kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah. Menurut
sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik),
industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari
sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun
sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam
dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh
mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur
sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
c. Pencemaran Udara
Udara
dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori
udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada
yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara
Berbentuk Gas
Beberapa
gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan
udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk
gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen
(NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara
dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu
sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak
sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung
dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan
gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat
menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara
Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel
yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam
bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak
napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa
debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup,
misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah
mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari
pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya
dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih
sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr.
Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara
sehingga akan mencemari udara.
d. Pencemaran Suara (Kebisingan)
Ancaman
serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi
atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut
kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50
desibel (db). Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan
dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas tinggi, seperti
yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang
secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia,
bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi
dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.
B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia
Secara Global
Pembakaran
bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri
menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran
hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat
banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer
sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di
Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house
effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC
yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran
hewan. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara
global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global
ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai
akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam.
Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan
membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan
pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam terjadi secara
terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam.
Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di
dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap
keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran
Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui
penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil
jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk
membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa
cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah
pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu,
bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi
sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk
kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya,
sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah
anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat
rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan
limbah industri
Limbah dari industri terutama
yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih
dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan
demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat
racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan
industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk
menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan
pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari
pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber
pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan
berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi
jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan
pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan
penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis.
Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap
kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa
mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke
atmosfer.
5. Penggunaan
pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman
dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan
pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah
satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu
juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi
dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari
lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan,
seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan
hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi
pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan
pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di
atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini,
tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai
pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah,
manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Sumber : Grafindo media
pratama
No comments:
Post a Comment