Wednesday, November 13, 2013

Contoh naskah berita metro tv

A. Bagian Intro :
Selamat Pagii..
Terimakasih anda masih bersama kami di Headline News Metro TV, dengan saya Cinthia Gloria margita Rintuh ,yang akan menghadirkan berita selama satu jam kedepan.

Informasi pertama yang mengawali perjumpaan kita hari ini mengenai Polda Metro Jaya Diminta Tak Gentar Memproses Hukum Rasyid Rajasa

B. Isi berita:
Polda Metro Jaya Diminta Tak Gentar Memproses Hukum Rasyid Rajasa
Polda Metro Jaya Diminta Tak Gentar Memproses Hukum Rasyid RajasaAnak kandung Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, M Rasyid Amirulloh Rajasa diduga melakukan pelanggaran lalu lintas yang menyebabkan dua nyawa melayang di tol Jagorawi.
Polda Metro Jaya diminta tak gentar memproses hukum Rasyid Rajasa, meski yang bersangkutan merupakan besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Meskipun kecelakaan itu dilakukan anak pejabat tinggi negara, Ditlantas Polda Metro harus memprosesnya secara profesional,” ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane saat berbincang dengan wartawan termasuk Tribunnews.com, Selasa (1/1/2013).
Neta menegaskan, pihaknya akan memantau kasus tersebut hingga persidangan.
“Ditlantas Polda Metro jangan takut, meskipun yang diprosesnya adalah anak pejabat. Sebab rakyat akan mendukung tindakan penegakan hukum yang profesional oleh polisi,” kata Neta.
Sebelumnya, dikabarkan sebuah mobil mewah jeep BMW bernomor polisi B 272 HR menabrak sebuah mobil Daihatsu Luxio F 1622 CY di ruas Jalan Tol Jagorawi tepatnya di KM 3500, pada Selasa (1/1/2012) dini hari.
Akibat peristiwa tersebut dua orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka serius.
Dari data yang diperoleh kelima korban diketahui bernama Harun (57), dan M Raihan (14 bulan) yang tewas, sementara korban luka yakni Nung (30), Moh Rifan, Supriyati (30).
“Korban Harun beralamat di Jalan Semangka 1 No 99, Cibodas Sari, Tangerang,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Selasa (1/1).
Peristiwa kecelakaan tersebut, kata Rikwanto saat Jeep BMW yang dikendarai oleh M. Rasid Amirulloh Rajasa (22) tengah melintas dari arah Cililitan menuju Bogor, namun ketika di KM 3500 pengemudi Jeep BMW langsung menghantam Luxio.
“Diduga pengemudi sedang mengantuk dan menabrak kendaraan Luxio F1622CY dari belakang,” katanya.
Kini kedua korban meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara tingkat I Raden Said Sukanto. Di rumah sakit yang sama, ketiga korban luka mendapat perawatan. Kasusnya sendiri kini ditangani Laka Lantas Polda Metro Jaya.

C. Bagian Closing

Pemirsa, demikianlah Headline News Metro Tv pagi ini, dan setelah pesan-pesan berikut kita akan bergabung kembali bersama rekan Susilo Wati tetaplah bersama kami.

Contoh makalah geografi mengenai "biosfer"

TUGAS MAKALAH GEOGRAFI
MENGENAI “BIOSFER” bab 1


KELOMPOK 7 :    1. CINTHIA GLORIA MARGITA RINTUH
                             2. HENDY DEAN NUGRAHA
                             3. RACHMAT HIDAYAT
                             4. VASKA APRILIA

PEMERINTAH KABUPATEN
KUALA KAPUAS
TAHUN AJARAN 2013 / 2014

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT  atas limpahan rahmat dan karunia serta petnjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas Geografi ini. Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini, tidak luput dari peran serta guru pembimbing mata pelajaran Geografi  SMAN 1 Kuala kapuas, yang mengharuskan pengumpulan makalah sebagai tugas Geografi.  
Makalah ini bertemakan mengenai biosfer yang merupakan salah satu materi pelajaran geografi untuk kelas 11. Selain itu, makalah ini juga membahas mengenai flora dan fauna yang masih berkaitan erat dengan biosfer. Semoga dengan dibuatnya makalah mengenai biosfer ini, dapat memberikan sedikit pengetahuan dan wawasan mengenai biosfer.
Demikian harapan penulis atas pembuatan makalah ini. Kritik dan saran yang membangun selalu kami nantikan demi perbaikan dalam pembuatan makalah untuk kedepannya.

Kuala Kapuas,22 September 2013
Penulis

Cinthia Gloria M.R, Hendy Dean Nugraha,Rachmat Hidayat,Vaska Aprilia






i
Daftar isi

Halaman judul
Daftar Isi................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
4.   Bab 1. Pendahuluan
4.1        Latar Belakang............................................................................................... 1-2
4.2       Tujuan.............................................................................................................
4.3       Metode Pembelajaran.....................................................................................
4.3       Perumusan Masalah.........................................................................................
5.   Bab 2. Kerangka Teoritis
2.1          Pengertian Biosfer......................................................................................... 3-8
2.2          Faktor yang pempengaruhi persebaran fauna di Indonesia.......................................
2.3          Dampak kerusakan fauna terhadap kehidupan.....................................................
2.4          Usaha-usaha pelestarian fauna di Indonesia.........................................................
6.  Bab 3. Penutup
6.1        Kesimpulan..........................................................................................................9
6.2       Saran....................................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................................10




ii

Bab 1.  Pendahuluan

 I.        Latar Belakang
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan tugas sekolah dalam mata pelajaran Geografi. Ada pun tema yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah mengenai biosfer bab I. Tema dipilih dari keinginan guru Maspiah sesuai dengan materi yang telah diajarkan di kelas 11 ini. Selain itu makalah ini bertujuan untuk  menambah ilmu pengetahuan yang telah dibahas di sekolah dan juga ini bertujuan untuk menambah nilai kami untuk raport semester 1 nanti.
II.         Tujuan
Dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat mengupas habis mengenai biosfer serta faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna dan kerusakan fauna serta dampaknya terhadap kehidupan dan usaha-usaha untuk melestarikan fauna di Indonsia. Pembuatan makalah ini tidak luput dari beberapa sumber tambahan baik dari media online maupun buku. Dengan adanya makalah biosfer ini, diharapkan dapat lebih memperjelas mengenai biosfer yang dirangkum dari berbagai sumber dalam makalah ini.
III.        Metode
             Melakukan Prsentasi, Melakukan tanya jawab, life skill, penguasaan materi pembelajaran
IV.        Perumusan Masalah
a)      Apa yang dimaksud dengan biosfer ?
       Apa pengertian biosfer secara etimologi ?
       Apa pengertian biosfer dalam arti sempit ?
       Apa pengertian biosfer dalam arti luas ?

1
      Bagaimana pengertian biosfer menurut geofisiologi secara luas ?
                  Bagaimana pengertian biosfer secara umum ?
b)    Faktor apa saja yang mempengaruhi  persebaran flora dan fauna di indonesia?
c)    Apa dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan?
d)    Apa usaha – usaha pelastarian terhadap fauna di Indonesia ?















 
Bab 2. Kerangka Teoritis
A)   Pengertian Biosfer
ü           Pengertian biosfer secara etimologis atau arti kata adalah Bio artinya hidup dan Sphera artinya lapisan, yang bila digabungkan dapat diartikan sebagai lapisan yang ditempati oleh makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan dan manusia.
ü             Pengertian Biosfer dalam arti sempit adalah lapisan atau bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.
ü            Pengertian biosfer dalam arti luas memiliki makna makhluk hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehiupan.
ü            Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi.
ü             Pengertian biosfer  secara umum,  Biosfer dapat diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi, meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer).  Jadi, biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan,hewan,dan manusia. Keanekaragaman flora dan fauna suatu wilayah tertentu selalu tidak terlepas dari dukungan kondisi lingkungan wilayahnya. Kehidupan akan berkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi. Baik faktor fisik maupun biotik.


B)    Faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Fauna di Indonesia

1.
      Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.
Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara  Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut  landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian tengah disebut wilayah peralihan,  sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia  disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul. Diantara landas kontinen sunda dengan  wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna  asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan  dengan landas kontinen sahul terdapat batas  flora dan fauna Australia  yang disebut garis Weber.
2.      Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:
1.      perbedaan jenis tumbuhan, erat hubungannya dengan jenis binatang.seperti hewan yang hidup di hutan rimba berbeda dengan yang hidup di padang rumput.
2.      perbedaan jenis permukaan bumi, contohnya binatang-binatang yang hidup di air lebih lincah  dan luas daya geraknya  daripada yang hidup didaratan.
3.      pengaruh alam, contohnya  binatang menyusui didarat ditentukan oleh pengaruh alam, yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.
 Persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:
1)      Wilayah Fauna Indonesia Barat
wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat sering disebut wilayah  fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace.

Jenis fauna wilayah Indonesia Barat:
a. mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b. reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.

4
c. burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d. berbagai macam serangga (insekta)
e. berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam.

2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:
a. mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan  boa-boa.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.

3) Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur
wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber.  fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar.
e. berbagai jenis ikan.
f. berbagai macam serangga



5
C)      Dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan

1. Ekosistem di Alam Tidak Seimbang

Di dalam ekosistem, tentu terdapat pemangsa dan yang dimangsa. Jika salah satu dari ekosistem itu dihilangkan atau mengalami kepunahan, akibatnya bisa merugikan kehidupan. Para peneliti pernah mengadakan percobaan di sebuah pantai di kawasan Amerika Utara. Mereka mengambil spesies pemangsa bintang laut jenis pisaster dalam eksositem di pantai tersebut.
Di sana, setidaknya terdapat 15 jenis spesies dan dalam waktu tiga bulan, udang bernacle yang merupakan makanan dari bintang laut berkembang sangat pesat. Setelah satu tahun, banyak spesies yang menghilang dan meninggalkan delapan spesies sisanya. Hilangnya bintang laut sebagai pemangsa membuat bernacle mengambil alih kehidupan di permukaan karang, sehingga ganggang yang merupakan salah satu spesies terumbu karang tidak bisa hidup.
2. Langkanya Sumber Daya
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya penting yang selalu dimanfaatkan oleh manusia. Sebagai contoh manusia selalu tergantung dengan adanya hutan. Hutan banyak menghasilkan berbagai macam kebutuhan bagi manusia. Hutan menghasilkan kayu, daun, buah, getah, lain sebagainya. Hutan juga menyediakan cadangan air yang dibutuhkan tidak hanya oleh manusia akan tetapi oleh mahkluk hidup lainnya. Jika hutan mengalami kerusakan, maka hilang juga sumber daya yang dibutuhkan manusia. Hal yang paling fatal,  hilangnya cadangan air sehingga terjadi kelangkaan air untuk kehidupan.
3. Kualitas Kesehatan Menurun
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya makanan bagi manusia. Selain mendapatkannya di alam, manusia juga melakukan budidaya sebagai persiapan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk melakukan budidaya, manusia tentunya banyak mengunakan pupuk yang berupa pestisida dan zat polutan yang lain. Hewan dan tumbuhan yang diberikan makanan kimiawi, tentunya zat yang terkandung di dalamnya berpindah ke dalam tubuh hewan maupun tumbuhan tersebut. Pada saat manusia mengonsumsi hewan maupun tumbuhan hasil budidaya tersebut, maka zat yang terkandung di dalamnya ikut pindah juga ke dalam tubuh manusia.
Indikasi rusaknya habitat fauna adalah dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti anthrax, pes, dan flu burung. Selain hewan darat, hewan laut juga mengalami pencemaran. Dari hasil penelitian, beberapa hewan laut seperti kerang banyak tercemar oleh zat logam berat. Tentu hal ini sangat berbahaya untuk kita konsumsi.
4. Bencana karena Kerusakan Hutan

6
Bencana alam yang sering terjadi diakibatkan karena rusaknya habitat hewan dan tumbuhan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah fenomena alam yang sering kita saksikan ketika musim hujan tiba. Kejadian itu tidak lepas dari adanya kerusakan pada ekosistem hutan. Hutan yang gundul tidak dapat menahan laju hujan yang menghanyutkan lapisan tanah dan terjadilah erosi tanah.
5. Kesuburan Tanah Menghilang
Unsur penting yang menjaga kesuburan tanah adalah nitrogen. Unsur tersebut juga terkandung dalam susunan DNA mahkluk hidup. Nitrogen yang penting bagi kehidupan itu dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dari jenis buncis, kedelai, dan kacang polong mendorong terjadinya penguraian nitrogen dalam tanah. Zat kimia yang terdapat dalam akar tumbuhan tersebut akan memacu berkembangbiaknya bakteri rhizobium yang memproduksi nitrogen. Jika tanaman-tanaman tersebut mengalami kerusakan pada habitatnya, pembentukan nitrogen akan terganggu dan tanah pun kehilangan kesuburannya.
6. Terputusnya Daur Kehidupan
Dampak terputusnya daur kehidupan merupakan dampak yang paling mengerikan bila terjadi kerusakan pada hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan putusnya daur karbon dan pastinya kehidupan akan terganggu. Berputarnya daur kehidupan pada ekosistem yang ada di muka bumi saling memberikan manfaat satu sama lainnya. Kehidupan yang ada saling ketergantungan. Bila ada satu yang putus, maka keseimbangan kehidupan akan terganggu pula.

D)  Usaha – usaha pelestarian fauna di Indonesia
Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan sangat berguna bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di bumi. Untuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa perlu dilindungi dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam upaya manusia dengan Undang-Undang, yaitu seperti :
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.

2. Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh : cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.


7
3. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar tetap terjaga dari kerusakan. Seperti hutan lindung, hutan wisata, hutan buru, dan lain sebagainya. Contoh : Hutan Wisata Punti Kayu di Sumsel, Hutan Wisata Malino,Kab. Gowa – Sulsel.

4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.

5. Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh lainnya.

6. Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.

8
Tabel. Beberapa Taman Nasional, suaka alam dan suaka margasatwa di indonesia.
Bab 3. Penutup
Ø  Kesimpulan
Adapun yang dapat kami simpulkan perihal biosfer. Biosfer merupakan bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotik berlangsung atau dapat disebut juga sebagai ruang hidup bagi makhluk hidup.
Adapun Persebaran flora dan fauna di indonesia di bagi tiga menurut wilayah yaitu flora dan fauna di indonesia bagian barat, flora dan fauna di indonesia bagian tengah, dan flora dan fauna di indonesia bagian timur, persebaran flora dan fauna di indonesia juga di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti perbedaan jenis tumbuhan dan hewan,perbedaan jenis permukaan bumi dan pengaruh alam. Begitu pula, pertumbuhan flora dan fauna pada suatu daerah juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik yaitu iklim, air, tanah, relief dan topografi. Dan faktor abiotik yaitu tumbuhan, hewan dan aktivitas manusia. Selain itu,dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan akibat penebangan hutan secara liar adalah erosi,banjir,pengaruh kualitas iklim,persediaan air tanah,longsor,produktivitas pertanian menurun,dan kepunahaan flora dan fauna di habitatnya

Ø    Saran
Manusia sebagai makhluk yang paling berpengaruh bagi perkembangan serta kelestarian flora dan fauna, seharusnya dapat bertindak lebih bijak dalam melakukan aktivitas yang berpengaruh bagi alam. Hal tersebut ditujukan agar keseimbangan flora dan fauna di dunia ini dapat stabil dan tetap terjaga. Sehingga manusia dapat tetap menjaga keseimbangan alam dan tidak menjadi penyebab kerusakan alam dan kepunahaannya flora dan fauna di muka bumi ini.





9
Daftar Pustaka
v  http://id.wikipedia.org/wiki/Biosfer
v   http://belajar.kemdiknas.go.id
v  LKS Geogrsfi kelas 11 semester gasal  tahun 2013  bab 1 “ biosfer” hal 3-4 penerbit CV. Hayati Tumburh Subur

v  Hartono, 2009, Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam Semesta : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 19 – 23

Contoh Format Laporan seni budaya "kambang Bungo""

 
Format Laporan
1.    ~  Nama Lagu                 :  Kambanglah Bungo
     Asal Daerah               :  Sumatra Barat
     Pakaian Adat              :
                                                      
~  Alat Musik Pengiring :  Alat musik suling dan juga dengan instrument lain
                                         seperti kedang dan ketipung.
2.    Makna Lagu dan Terjemahannya    :
v  Terjemahan lagu Gambang Suling
            Mekarlah bunga idaman yang megah,
            Tari Simambang ditarikan
            di kampung desa Tanah Minang
            Bunga mekar, semarak anjungan rumah gadang,
            pusaka minang, tanah Pagaruyung
            dipersunting tiap waktu
            dalam bayangan rumah yang besar (rumah gadang)
v  Makna dari lagu Gambang Suling

                        Lagu Kambanglah Bungo dari Padang ini menceritakan tentang rumah istimewa khas propinsi ini yakni rumah gadang.

3.    ~  Peran dan fungsi dari lagu Kambanglah bungo :


4.    Unsur Estetis pada lagu kambanglah Bungo
v Birama lagu    :  4/4
v Nada Lagu      :  Do = As
v Tempo             :  Adante ( sedang )

5.    Kesan kami ketika mempelajari dan menampilkan lagu Gambang Suling adalah


6.    Kreatifitas yang kami lakukan terhadap lagu Gambang Suling adalah  



7.    Lirik Lagu Kambanglah bungo :


Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang
Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang
1)      Kambanglah bungo parawitan
Bungo idaman gadih-gadih pingitan
Di pasuntiang siang malam
Bungo kanangan gadih nan jombang

Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang
Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang
2)      Bungo kambang sumara anjuang
Pusako Minang Ranah Pagaruyuang
Tak kunjuang hilang di mato
Tabayang-bayang rumah nan gadang
Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang
Kambanglah bungo parawitan
Simambang riang di tarikan
Di desa dusun Ranah Minang

Contoh tugas plh mengenai Pencemaran Lingkungan Buatan (PLH)

TUGAS PLH
MENGENAI
“Pencemaran lingkungan Buatan”


KELOMPOK  :      1. CINTHIA GLORIA MARGITA RINTUH
2. FEBRINA TIARA PUTRI
3. SRI TUAHNI
4. SYARIPAH
5. TESALONIKA A.BANUANG



1.  Kerusakan Akibat Kegiatan Manusia/ Lingkungan Buatan
                Kerusakan yang timbul di pesisir dan laut lebih banyak disebabkan oleh ulah manusia dan lingkungan binaan yang dibuat oleh manusia. Alam tidak pernah ‘mencelakakan’ dirinya sendiri, kerusakan alami yang terjadi lebih banyak disebabkan oleh bencana itupun terkadang terdapat peran manusia di dalamnya.Kerusakan yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut dibedakan menjadi 6 kategori, yaitu:
·         Pencemaran
                Pencemaran merupakan salah satu peran dari manusia yang membuang sisa-sisa/ residu hasil operasional pabrik dan industri tanpa melalui suatu sistem dan mekanisme yang ada sehingga membuat residu tersebut tidak dapat terurai dengan sempurna dan merusak ekosistem yang terdapat di pesisir dan laut.
·         Degradasi fisik habitat
Pencemaran yang terjadi secara perlahan-lahan akan menyebabkan suatu degradasi fisik habitat sehingga habitat yang ada akan mengalami evolusi secara perlahan.
·         Eksploitasi sumber daya secara berlebih
                Kategori ini merupakan salah satu kerusakan alam yang paling sering terjadi disebabkan oleh manusia yang tidak pernah merasakan kepuasan dalam mendapatkan hasil tangkapan sumber daya alam yang terdapat di pesisir dan laut. Fenomena tersebut dapat disamakan dengan habisnya hutan-hutan tropis akibat penebangan yang berlebihan tanpa disertai dengan konsep pelestarian alam yang jelas. Hal lainnya yang menonjol yaitu penggunaan peralatan yang tidak sesuai dengan kaidah eksploitasi sumber daya perikanan dan kelautan seperti penggunaan bom ikan dan potas sehingga kelanjutan sumber daya laut menjadi terganggu.
·         Abrasi pantai
                Abrasi pantai disebabkan oleh alam (arus ombak yang besar dan berlangsung terus menerus hingga menyebabkan garis pantai menjadi terkikis dan lebih pendek) atau disebabkan oleh ulah manusia yang membuat lingkungan binaan di sekitar pantai tanpa memiliki konsep perencanaan yang jelas.
·         Konversi kawasan lindung
                Kerusakan alam lainnya yang kerap terjadi yaitu konversi kawasan lindung. Kawasan lindung adalah suatu kawasan yang memang diperuntukkan untuk menunjang kawasan di sekitarnya agar fungsi aslinya dapat terus terjaga. Jika terjadi perubahan atau kerusakan pada kawasan lindung maka kawasan sekitarnya juga turut merasakan kerusakan yang sama.
·         Bencana alam
                Bencana alam adalah salah satu bentuk kerusakan alam yang tidak dapat diatur oleh manusia, tetapi yang perlu ditekankan adalah manusia juga dapat berperan di dalamnya. Banjir merupakan salah satu contoh nyata bahwa peran mausia dalam mengelola saluran serta menjaga kelestarian hutan adalah faktor utama penyebab terjadinya banjir. Jika dilihat dari sumber atau penyebabnya, kerusakan lingkungan pesisir dan laut dapat berasal dari luar atau di dalam sistem wilayah pesisir dan laut. Pencemaran dapat berasal dari limbah yang dibuang oleh kegiatan pembangunan yang berasal dari hulu, pesisir, atau laut, seperti limbah domestik dari permukiman, limbah areal tambak, atau buangan kapal. Sebagian besar (sekitar 80%) bahan pencemar pepsisir dan laut berasal dari daratan (land based activities). Di samping itu, kerusakan lingkungan pesisir dan laut juga dapat diakibatkan oleh pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut secara berlebih, seperti over fishing.
Sumber pencemaran selain pencemaran itu sendiri juga dibagi menjadi beberapa kategori antara lain sebagai berikut:
·         Industri
                Di beberapa negara industri merupakan salah satu sumber pencemar terbesar mengingat residu yang dihasilkan dari proses operasional barang berjumlah sangat besar dan sangat merusak ekosistem perikanan dan kelautan yang terdapat di pesisir dan laut. Keruysakan yang terjadi jika tidak ditangani sejak dini akan mengakibatkan kerusakan yang lebih parah dan dapat menimbulkkan hilangnya spesies tertentu yang terdapat di laut.
·         Limbah cair (sewage)
                Limbah cair selain yang dihasilkan di industri juga banyak dihasilkan melalui limbah rumah tangga hasil cucian maupun limbah lainnya yang sulit untuk terurai jika dibiarkan begitu saja jika dialirkan menuju laut.
·         Limbah cair perkotaan (urban stormwater)
                Limbah cair perkotaan merupakan akumulasi limbah yang dihasilkan di seluruh perkotaan merupakan sisa aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan.
·         Pertambangan
                Pencemaran yang ditimbulkan akibat pertambangan disebabkan oleh peralatan dan bahan-bahan kimia yang dihasilkan darei kegiatan eksplorasi maupun eksploitasi pertambangan.
·         Pelayaran (shipping)
                Pencemaran dapat terjadi jika dari pelayaran yang dilakukan membuang sisa-sisa kegiatan operasionalnya langsung menuju ke laut tanpa diolah terlebih dahulu. Pencemaran oleh pelayaran juga dapat terjadi jika terjadi kebocoran maupun terjadi tabrakan sehingga isi dari kapal terbuang langsung di laut.
·         Pertanian
                Sisa insektisida maupun pestisida merupakan beberapa unsur yang juga berbahaya jika langsung bercampur di laut oleh karena itu pengelolaan unsur-unsur berbahaya pertanian harus diperhatikan agar tidak mencemari laut.
·         Perikanan budidaya
                Perikanan budidaya juga dapat merusak ekosistem laut jika pengelolaannya tidak ‘bersahabat’ dengan alam.
Sedangkan unsur pencemaran itu sendiri biasanya terdiri dari:
·         Sedimen
·         Unsur hara (nutrients)
·         Logam beracun
·         Pestisida
·         Organisme eksotik
·         Organisme patogen
·         Sampah (litter)
·         Oxygen depleting substances

2. Pencemaran Lingkungan

A. Macam – macam Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan lingkungan yang mengalami pencemaran, secara garis besar pencemaran lingkungan dapat dikelompokkan menjadi pencemaran air, tanah, dan udara.

a.       Pencemaran Air
                Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi. Tindakan manusia dalam pemenuhan kegiatan sehari-hari, secara tidak sengaja telah menambahjumlah bahan anorganik pada perairan dan mencemari air. Misalnya, pembuangan detergen ke perairan dapat berakibat buruk terhadap organisme yang ada di perairan. Pemupukan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan, kemudian masuk ke perairan akan menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang tidak terkendali yang disebut eutrofikasi atau blooming. Beberapa jenis tumbuhan seperti alga, paku air, dan eceng gondok akan tumbuh subur dan menutupi permukaan perairan sehingga cahaya matahari tidak menembus sampai dasar perairan. Akibatnya, tumbuhan yang ada di bawah permukaan tidak dapat berfotosintesis sehingga kadar oksigen yang terlarut di dalam air menjadi berkurang. Bahan-bahan kimia lain, seperti pestisida atau DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana) yang sering digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman juga dapat berakibat buruk terhadap tanaman dan organisme lainnya. Apabila di dalam ekosistem perairan terjadi pencemaran DDT atau pestisida, akan terjadi aliran DDT.

b.      Pencemaran Tanah
                Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehinggakesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juaga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah. Menurut sumbernya, limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan). Adapun menurut jenisnya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas. Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam dan kaleng. Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah. Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.
c.       Pencemaran Udara

                Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.
1) Pencemar Udara Berbentuk Gas
                Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup. Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC). Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian. Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
                Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru. Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Partikel yangmencemari udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
d.      Pencemaran Suara (Kebisingan)
                Ancaman serius lain bagi kualitas lingkungan manusia adalah pencemaran suara. Bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia disebut kebisingan. Tingkat kebisingan terjadi bila intensitas bunyi melampui 50 desibel (db). Oleh karena kebisingan dapat mengganggu lingkungan, kebisingan dapat dimasukkan sebagai pencemaran. Suara dengan intensitas tinggi, seperti yang dikeluarkan oleh mesin industri, kenderaan bermotor, dan pesawat terbang secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu manusia, bahkan menyebabkan cacat pendengaran yang permanen. Oleh karena itu, bunyi dapat dianggap sebagai bahan pencemar serius yang mengganggu kesehatan manusia.
B. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global
                Pembakaran bahan bakar minyak dan batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumimenjadi lebih panas. Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan. Efek rumah kaca dapat menyebabkan suhu lingkungan menjadi naik secara global, atau lebih dikenal dengan pemanasan global. Akibat pemanasan global ini, pola iklim dunia menjadi berubah. Permukaan laut menjadi naik,sebagai akibat mencairnya es di kutub sehingga pulau-pulau kecil menjadi tenggelam. Keadaan tersebut akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Akibat lain yang ditimbulkan pencemaran udara adalah terjadinya hujan asam. Jika hujan asam terjadi secara terus menerus akan menyebabkan tanah, danau, atau air sungai menjadi asam. Keadaan itu akan mengakibatkan tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup di dalamnya terganggu dan mati. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.
C. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1. Membuang sampah pada tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.
2. Penanggulangan limbah industri
Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.
3. Penanggulangan pencemaran udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4. Diadakan penghijauan di kota-kota besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai
Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.
6. Pengurangan pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.

Sumber : Grafindo media pratama