TUGAS MAKALAH GEOGRAFI
MENGENAI “BIOSFER” bab 1
KELOMPOK 7 : 1.
CINTHIA GLORIA MARGITA RINTUH
2.
HENDY DEAN NUGRAHA
3.
RACHMAT HIDAYAT
4.
VASKA APRILIA
PEMERINTAH
KABUPATEN
KUALA
KAPUAS
TAHUN
AJARAN 2013 / 2014
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia serta petnjuk-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas Geografi ini. Keberhasilan dalam
pembuatan makalah ini, tidak luput dari peran serta guru pembimbing mata
pelajaran Geografi SMAN 1 Kuala kapuas,
yang mengharuskan pengumpulan makalah sebagai tugas Geografi.
Makalah ini bertemakan mengenai biosfer yang merupakan salah satu materi
pelajaran geografi untuk kelas 11. Selain itu, makalah ini juga membahas
mengenai flora dan fauna yang masih berkaitan erat dengan biosfer. Semoga
dengan dibuatnya makalah mengenai biosfer ini, dapat memberikan sedikit
pengetahuan dan wawasan mengenai biosfer.
Demikian harapan penulis atas pembuatan makalah ini. Kritik dan saran
yang membangun selalu kami nantikan demi perbaikan dalam pembuatan makalah
untuk kedepannya.
Kuala Kapuas,22
September 2013
Penulis
Cinthia Gloria
M.R, Hendy Dean Nugraha,Rachmat Hidayat,Vaska Aprilia
Daftar isi
Halaman judul
Daftar Isi................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................
ii
4. Bab 1. Pendahuluan
4.1 Latar
Belakang...............................................................................................
1-2
4.2 Tujuan.............................................................................................................
4.3 Metode Pembelajaran.....................................................................................
4.3 Perumusan
Masalah.........................................................................................
5. Bab 2. Kerangka Teoritis
2.1 Pengertian
Biosfer.........................................................................................
3-8
2.2 Faktor yang pempengaruhi persebaran fauna di Indonesia.......................................
2.3 Dampak kerusakan fauna terhadap
kehidupan.....................................................
2.4 Usaha-usaha pelestarian fauna di
Indonesia.........................................................
6. Bab 3. Penutup
6.1
Kesimpulan..........................................................................................................9
6.2
Saran....................................................................................................................
Daftar
Pustaka................................................................................................................10
Bab 1. Pendahuluan
I. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tuntutan tugas sekolah dalam mata pelajaran Geografi. Ada pun tema
yang diambil dalam pembuatan makalah ini adalah mengenai biosfer bab I. Tema
dipilih dari keinginan guru Maspiah sesuai dengan materi yang telah diajarkan
di kelas 11 ini. Selain itu makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan yang telah dibahas
di sekolah dan juga ini bertujuan untuk menambah nilai kami untuk raport
semester 1 nanti.
II. Tujuan
Dibuatnya makalah ini, diharapkan
dapat mengupas habis mengenai biosfer serta faktor yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna dan kerusakan fauna serta dampaknya terhadap kehidupan dan
usaha-usaha untuk melestarikan fauna di Indonsia. Pembuatan makalah ini tidak
luput dari beberapa sumber tambahan baik dari media online maupun buku. Dengan
adanya makalah biosfer ini, diharapkan dapat lebih memperjelas mengenai biosfer
yang dirangkum dari berbagai sumber dalam makalah ini.
III. Metode
Melakukan Prsentasi, Melakukan tanya jawab, life skill, penguasaan
materi pembelajaran
IV. Perumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan biosfer ?
Apa pengertian biosfer secara etimologi ?
Apa pengertian biosfer dalam arti sempit
?
Apa pengertian biosfer dalam arti luas ?
Bagaimana pengertian biosfer menurut
geofisiologi secara luas ?
Bagaimana pengertian biosfer secara umum ?
b)
Faktor apa saja yang mempengaruhi
persebaran flora dan fauna di indonesia?
c)
Apa dampak kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan?
d)
Apa usaha – usaha pelastarian terhadap fauna di Indonesia ?
Bab 2. Kerangka Teoritis
A)
Pengertian Biosfer
ü
Pengertian biosfer secara
etimologis atau arti kata adalah Bio artinya hidup dan Sphera artinya
lapisan, yang bila digabungkan dapat diartikan sebagai lapisan yang ditempati
oleh makhluk hidup, yaitu hewan, tumbuhan dan manusia.
ü
Pengertian
Biosfer dalam arti sempit
adalah lapisan atau bagian di bumi yang menjadi tempat makhluk hidup.
ü
Pengertian biosfer
dalam arti luas memiliki makna
makhluk hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehiupan.
ü
Pengertian biosfer dalam arti luas menurut geofisiologi, biosfer adalah
sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan
antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer
(air), dan atmosfer (udara) Bumi.
ü
Pengertian
biosfer secara umum, Biosfer dapat
diartikan juga sebagai bagian luar muka bumi yang mencakup udara, daratan, dan
air dan memungkinkan kehidupan serta proses biotic berlangsung. Biosfer dapat diartikan juga sebagai keseluruhan ekosistem di bumi,
meliputi semua bagian bumi yang mengandung kehidupan ( terdiri dari
komponen biotic yang berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang merupakan
bagian dari atmosfer, hidrosfer, dan litosfer). Jadi, biosfer merupakan ruang hidup bagi
tumbuhan,hewan,dan manusia. Keanekaragaman flora dan fauna suatu wilayah
tertentu selalu tidak terlepas dari dukungan kondisi lingkungan wilayahnya.
Kehidupan akan berkembang dengan baik apabila syarat-syarat tertentu terpenuhi.
Baik faktor fisik maupun biotik.
B)
Faktor yang mempengaruhi persebaran
flora dan fauna di Indonesia
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
Persebaran Fauna di Indonesia
1. Garis Wallace, adalah
garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan
flora peralihan.
Fauna di Indonesia
mencerminkan posisinya diantara Benua
Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara geologis kepulauan
Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan
benua asia disebut landas kontinen sunda
(paparan sunda), bagian tengah disebut wilayah peralihan, sedangkan bagian timur Indonesia menyatu
dengan benua Australia disebut landas
kontinen sahul atau paparan sahul. Diantara landas kontinen sunda dengan wilayah peralihan terdapat batas flora dan
fauna asia yang disebut garis Wallace.
sedangkan antara wilayah peralihan
dengan landas kontinen sahul terdapat batas flora dan fauna Australia yang disebut garis Weber.
2. Garis Weber, adalah
garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan
flora Australis
faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:
1. perbedaan jenis tumbuhan, erat hubungannya
dengan jenis binatang.seperti hewan yang hidup di hutan rimba berbeda dengan
yang hidup di padang rumput.
2. perbedaan jenis permukaan bumi, contohnya
binatang-binatang yang hidup di air lebih lincah dan luas daya geraknya daripada yang hidup didaratan.
3. pengaruh alam, contohnya binatang menyusui didarat ditentukan oleh
pengaruh alam, yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.
Persebaran fauna di
Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:
1)
Wilayah Fauna Indonesia Barat
wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau
Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region
fauna Indonesia barat sering disebut wilayah
fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan
sunda dibatasi oleh garis wallace.
Jenis fauna wilayah Indonesia Barat:
a. mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng,
kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag,
kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b. reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak,
bunglon, dan trenggiling.
c. burung, terdiri atas burung hantu,
elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d. berbagai macam serangga (insekta)
e. berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba
dari sungai mahakam.
2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
wilayah fauna
Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea (peralihan). region ini
terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa
Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:
a. mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet
hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular,
dan boa-boa.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar,
raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan
angsa.
3) Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur
wilayah fauna
Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya)
dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan
wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber. fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan
berikut:
a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak
irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan
mandar.
e. berbagai jenis ikan.
f. berbagai macam serangga
C) Dampak
kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan
1.
Ekosistem di Alam Tidak Seimbang
Di dalam ekosistem, tentu terdapat
pemangsa dan yang dimangsa. Jika salah satu dari ekosistem itu dihilangkan atau
mengalami kepunahan, akibatnya bisa merugikan kehidupan. Para peneliti pernah
mengadakan percobaan di sebuah pantai di kawasan Amerika Utara. Mereka
mengambil spesies pemangsa bintang laut jenis pisaster dalam eksositem di
pantai tersebut.
Di sana, setidaknya terdapat 15 jenis
spesies dan dalam waktu tiga bulan, udang bernacle yang
merupakan makanan dari bintang laut berkembang sangat pesat. Setelah satu
tahun, banyak spesies yang menghilang dan meninggalkan delapan spesies sisanya.
Hilangnya bintang laut sebagai pemangsa membuat bernacle mengambil
alih kehidupan di permukaan karang, sehingga ganggang yang merupakan salah satu
spesies terumbu karang tidak bisa hidup.
2. Langkanya Sumber Daya
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya
penting yang selalu dimanfaatkan oleh manusia. Sebagai contoh manusia selalu
tergantung dengan adanya hutan. Hutan banyak menghasilkan berbagai macam
kebutuhan bagi manusia. Hutan menghasilkan kayu, daun, buah, getah, lain
sebagainya. Hutan juga menyediakan cadangan air yang dibutuhkan tidak hanya oleh
manusia akan tetapi oleh mahkluk hidup lainnya. Jika hutan mengalami kerusakan,
maka hilang juga sumber daya yang dibutuhkan manusia. Hal yang paling
fatal, hilangnya cadangan air sehingga terjadi kelangkaan air untuk
kehidupan.
3. Kualitas Kesehatan Menurun
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya
makanan bagi manusia. Selain mendapatkannya di alam, manusia juga melakukan
budidaya sebagai persiapan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk melakukan
budidaya, manusia tentunya banyak mengunakan pupuk yang berupa pestisida dan
zat polutan yang lain. Hewan dan tumbuhan yang diberikan makanan kimiawi,
tentunya zat yang terkandung di dalamnya berpindah ke dalam tubuh hewan maupun
tumbuhan tersebut. Pada saat manusia mengonsumsi hewan maupun tumbuhan hasil
budidaya tersebut, maka zat yang terkandung di dalamnya ikut pindah juga ke
dalam tubuh manusia.
Indikasi rusaknya habitat fauna adalah
dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti anthrax, pes, dan flu burung.
Selain hewan darat, hewan laut juga mengalami pencemaran. Dari hasil
penelitian, beberapa hewan laut seperti kerang banyak tercemar oleh zat logam
berat. Tentu hal ini sangat berbahaya untuk kita konsumsi.
4. Bencana karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang sering terjadi diakibatkan karena
rusaknya habitat hewan dan tumbuhan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah
fenomena alam yang sering kita saksikan ketika musim hujan tiba. Kejadian itu
tidak lepas dari adanya kerusakan pada ekosistem hutan. Hutan yang gundul tidak
dapat menahan laju hujan yang menghanyutkan lapisan tanah dan terjadilah erosi
tanah.
5. Kesuburan Tanah Menghilang
Unsur penting yang menjaga kesuburan
tanah adalah nitrogen. Unsur tersebut juga terkandung dalam susunan DNA mahkluk
hidup. Nitrogen yang penting bagi kehidupan itu dihasilkan oleh hewan dan
tumbuhan. Tumbuhan dari jenis buncis, kedelai, dan kacang polong mendorong
terjadinya penguraian nitrogen dalam tanah. Zat kimia yang terdapat dalam akar
tumbuhan tersebut akan memacu berkembangbiaknya bakteri rhizobium yang
memproduksi nitrogen. Jika tanaman-tanaman tersebut mengalami kerusakan pada
habitatnya, pembentukan nitrogen akan terganggu dan tanah pun kehilangan
kesuburannya.
6. Terputusnya Daur Kehidupan
Dampak terputusnya daur kehidupan
merupakan dampak yang paling mengerikan bila terjadi kerusakan pada hewan dan
tumbuhan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan putusnya daur karbon dan
pastinya kehidupan akan terganggu. Berputarnya daur kehidupan pada ekosistem
yang ada di muka bumi saling memberikan manfaat satu sama lainnya. Kehidupan
yang ada saling ketergantungan. Bila ada satu yang putus, maka keseimbangan
kehidupan akan terganggu pula.
D) Usaha – usaha pelestarian fauna di Indonesia
Flora dan fauna adalah kekayaan alam yang dapat
diperbaharui dan sangat berguna bagi kehidupan manusia serta makhluk hidup
lainnya di bumi. Untuk melindungi binatang dan tanaman yang dirasa perlu
dilindungi dari kerusakan maupun kepunahan, dapat dilakukan beberapa macam
upaya manusia dengan Undang-Undang, yaitu seperti :
1. Suaka Margasatwa
Suaka margasatwa adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hewan/binatang
yang hampir punah. Contoh : harimau, komodo, tapir, orangutan, dan lain
sebagainya. contoh suaka margastwa Muara Angke.
2. Cagar Alam
Pengertian/definisi cagar alam adalah suatu tempat yang dilindungi baik dari
segi tanaman maupun binatang yang hidup di dalamnya yang nantinya dapat
dipergunakan untuk berbagai keperluan di masa kini dan masa mendatang. Contoh :
cagar alam ujung kulon, cagar alam way kambas, dsb.
3. Perlindungan Hutan
Perlindungan hutan adalah suatu perlindungan yang diberikan kepada hutan agar
tetap terjaga dari kerusakan. Seperti hutan lindung, hutan wisata, hutan buru,
dan lain sebagainya. Contoh : Hutan Wisata Punti Kayu di Sumsel, Hutan
Wisata Malino,Kab. Gowa – Sulsel.
4. Taman Nasional
Taman nasional adalah perlindungan yang diberikan kepada suatu daerah yang luas
yang meliputi sarana dan prasarana pariwisata di dalamnya. Taman nasional
lorentz, taman nasional komodo, taman nasional gunung leuser, dll.
5. Taman Laut
Taman laut adalah suatu laut yang dilindungi oleh undang-undang sebagai teknik
upaya untuk melindungi kelestariannya dengan bentuk cagar alam, suaka
margasatwa, taman wisata, dsb. Contoh : Taman laut bunaken, taman laut taka
bonerate, taman laut selat pantar, taman laut togean, dan banyak lagi contoh
lainnya.
6. Kebun Binatang / Kebun Raya
Kebun raya atau kebun binatang yaitu adalah suatu perlindungan lokasi yang
dijadikan sebagai tempat obyek penelitian atau objek wisata yang memiliki
koleksi flora dan atau fauna yang masih hidup.
Tabel. Beberapa Taman Nasional, suaka alam
dan suaka margasatwa di indonesia.
Bab 3. Penutup
Ø
Kesimpulan
Adapun
yang dapat kami simpulkan perihal biosfer. Biosfer merupakan bagian luar muka
bumi yang mencakup udara, daratan, dan air dan memungkinkan kehidupan serta
proses biotik berlangsung atau dapat disebut juga sebagai ruang hidup bagi
makhluk hidup.
Adapun
Persebaran flora dan fauna di indonesia di bagi tiga menurut wilayah yaitu
flora dan fauna di indonesia bagian barat, flora dan fauna di indonesia bagian
tengah, dan flora dan fauna di indonesia bagian timur, persebaran flora dan
fauna di indonesia juga di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu seperti
perbedaan jenis tumbuhan dan hewan,perbedaan jenis permukaan bumi dan pengaruh
alam. Begitu pula, pertumbuhan flora dan fauna pada suatu daerah juga
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik yaitu iklim, air, tanah, relief dan topografi. Dan faktor abiotik yaitu
tumbuhan, hewan dan aktivitas manusia. Selain itu,dampak kerusakan flora dan
fauna terhadap kehidupan akibat penebangan hutan secara liar adalah
erosi,banjir,pengaruh kualitas iklim,persediaan air tanah,longsor,produktivitas
pertanian menurun,dan kepunahaan flora dan fauna di habitatnya
Ø
Saran
Manusia sebagai makhluk yang paling berpengaruh bagi
perkembangan serta kelestarian flora dan fauna, seharusnya dapat bertindak
lebih bijak dalam melakukan aktivitas yang berpengaruh bagi alam. Hal tersebut
ditujukan agar keseimbangan flora dan fauna di dunia ini dapat stabil dan tetap
terjaga. Sehingga manusia dapat tetap menjaga keseimbangan alam dan tidak
menjadi penyebab kerusakan alam dan kepunahaannya flora dan fauna di muka bumi
ini.
Daftar Pustaka
v
http://id.wikipedia.org/wiki/Biosfer
v
http://belajar.kemdiknas.go.id
v
LKS Geogrsfi kelas
11 semester gasal tahun 2013 bab 1 “ biosfer” hal 3-4 penerbit CV. Hayati
Tumburh Subur
v
Hartono, 2009, Geografi 2 Jelajah Bumi dan Alam
Semesta : untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu
Pengetahuan Sosial, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
h. 19 – 23